Menjalankan Kehidupan Ini Dengan Berdana
Kita tahu sebagai umat Buddha berdana adalah salah satu dari 10
paramitha. Berdana kita harus melakukannya kalau tidak kapan lagi. Akan
tetapi pada saat ingin melakukannya munculah pemikiran yang tidak
diharapkan. Pemikiran semacam ini harus kita hentikan. Contohnya berdana
sutra atau buku dhamma kepada semua umat. Pada waktu mau berdana timbul
pemikiran biaya mencetak mahal, mendingin uangnya dibelikan yang lain,
dan lain sebagainya. Padahal kalau kita mau beli sesuatu terutama yang
kita sukai. Mahalnya seberapapun kita berani keluarkan uang
sebanyak-banyaknya, bahkan uang yang ada didompetpun/di atm dihabiskan
sampai tak tersisa. Padahal barang yang kita beli itu ada yang harganya
lebih mahal daripada mencetak buku dhamma atau sutra Buddha. Inilah
Contoh-contoh yang pernah kita lakukan sehari-hari walaupun hanya
sekali, dua kali, atau berkali-kali. Kita harus ingat berdana merupakan
kesempatan seseorang untuk berbuat baik.
Oleh karena itu kita harus merubah
pemikiran kita. Anda bisa menabung lima ratus rupiah per hari, seribu
rupiah per hari, jumlahnya bebas tentukan sendiri, tanpa ada unsur
paksaan manapun. Ini mudah dilakukan bukan! Hitungannya demikian, contoh
saja 500 rupiahX30 hari=15000 rupiah. Jadi selama sebulan kita punya
tabungan 15000 rupiah. Misalnya kita mau mencetak sutra yang isinya
sedikit hanya beberapa halaman. Seperti sutra jasa pahala membuat patung
Buddha, dan lain-lain. Setelah itu kita bisa menggunakan jasa foto copy
digital. Nggak mahal foto copy digital 1 lembar A4 hitam putih harganya
hanya 120 rupiah, ada yang 125 rupiah, harga tergantung pemilik
setempat. Hitungannya seperti ini=bila sutra yang kita cetak hanya 5
lembar saja.
Jadi 5 lembarX120 rupiah=600 rupiah. Bila ingin sampul
mika, maka untuk biaya penjilitan mika dan memakai plak ban (solasi
hitam) seharga 1500 rupiah saja. Jadi satu buku seharga 1500+600=2100
rupiah saja. Selanjutnya kita punya uang sebesar 15000:2100=7 buku sutra
yang dicetak. Kalaupun ingin jilid sendiri dirumah, itupun kita hanya
membeli sampul mika. Ada yang seharga 500 rupiah ukuran A4, jadi kalau
kita menjilid sendiri lebih tidak memakan banyak biaya. Total kita
sebulan menghasilkan 7 sutra hanya dengan menabung 500 rupiah saja. Bila
satu hari menabung lebih dari 500 rupiah maka buku yang dicetak akan
lebih banyak.
Jika tidak menggunakan jasa foto copy digital. Kita menggunakan
komputer sendiri, biayanya tergantung setiap seseorang dalam menghitung
dengan caranya sendiri-sendiri. Mudah bukan! Setelah itu jangan lupa
untuk menyalurkan buku dhamma/sutra Buddha kepada yayasan Buddha
terdekat di kota anda. Contoh lainnya berdana makanan kepada Bhikkhu
yang sedang berpindatta. Kita harus berbahagia. Jangan berpikiran kalau
ada bhikkhu yang berpindatta karena alasan nanti bhikkhunya mengganggu
bisnis saya, mengganggu aktifitas saya, dan lain-lainnya. Semua harus
ingat bahwa Sang Buddha berpindatta berjalan dari rumah ke rumah untuk
memberi kesempatan orang untuk berbuat baik. Kesempatan demikian jangan
dilewatkan, karena berdana kepada bhikkhu sangha merupakan ladang yang
subur.
Ada contoh yang tidak baik dalam berdana, karena merugikan pihak
lain. Contohnya ketika kita mau berdana yang memerlukan pengeluaran
uang, seperti berdana di tempat ibadah, dan lain-lain. Pada waktu
berdana kita menggunakan uang orang lain tanpa seijin pemiliknya. Bahkan
kita bisa bertengkar dengan orang lain hanya karena masalah tersebut.
Sayang bukan! Kita bisa mendapatkan sindiran yang miring, bahwa
ajarannya yang begini, begitu, dan lain-lain (ucapan yang buruk).
Lagi-lagi yang disindir ajarannya. Padahal ajaran Buddhisme itu
baik/welas asih, tetapi kita yang kurang tepat menjalankannya, jadi kita
yang kena perkataan yang tidak berkenan. Oleh karena itu jangan
merugikan diri sendiri, apalagi merugikan orang lain. Malu bukan bila
ini terjadi!
Semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu.... Sadhu..... Sadhu.....
Popular Posts
Blogger templates
Categories
Blogroll
Blog Archive
-
►
2015
(1)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
-
▼
2014
(16)
- ► 10/05 - 10/12 (1)
- ▼ 09/14 - 09/21 (9)
- ► 05/11 - 05/18 (1)
- ► 04/27 - 05/04 (1)
- ► 01/26 - 02/02 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (3)
-
►
2013
(11)
- ► 07/28 - 08/04 (5)
- ► 04/28 - 05/05 (1)
- ► 04/21 - 04/28 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (1)
- ► 01/27 - 02/03 (1)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(26)
- ► 12/23 - 12/30 (2)
- ► 12/16 - 12/23 (3)
- ► 11/04 - 11/11 (2)
- ► 09/16 - 09/23 (3)
- ► 09/09 - 09/16 (2)
- ► 08/19 - 08/26 (1)
- ► 08/12 - 08/19 (4)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 05/13 - 05/20 (2)
- ► 05/06 - 05/13 (1)
- ► 04/15 - 04/22 (2)
- ► 03/04 - 03/11 (3)
-
►
2011
(54)
- ► 09/11 - 09/18 (7)
- ► 09/04 - 09/11 (2)
- ► 08/28 - 09/04 (2)
- ► 08/07 - 08/14 (2)
- ► 07/31 - 08/07 (1)
- ► 07/17 - 07/24 (2)
- ► 07/10 - 07/17 (3)
- ► 07/03 - 07/10 (6)
- ► 06/26 - 07/03 (2)
- ► 06/19 - 06/26 (1)
- ► 06/12 - 06/19 (3)
- ► 06/05 - 06/12 (4)
- ► 05/29 - 06/05 (1)
- ► 05/15 - 05/22 (2)
- ► 05/01 - 05/08 (7)
- ► 04/24 - 05/01 (8)
- ► 04/17 - 04/24 (1)
About
Copyright ©
KEROHANIAN DHARMA | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com
0 komentar:
Posting Komentar