Buddha dapat dikenali dari tiga aspek atau perspektif, yang disebut Tiga Tubuh (Trikaya). Ketiga tubuh itu semua tak lain dari Realitas Tertinggi. Sebagai Realitas Tertinggi sesungguhnya semua itu dalam satu dan satu dalam semua.
Ketiga Tubuh Buddha terdiri dari:
1.Tubuh Kebenaran Buddha
2.Tubuh Kebahagiaan Buddha
3.Tubuh Transformasi Buddha
Tubuh Kebenaran Buddha
Tubuh Kebenaran (Dharmakaya) adalah perwujudan Dharma (Kebenaran) yang absolut, esa, ada dengan sendirinya, kekal, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, senantiasa ada di mana saja. Tubuh Kebenaran ini berada dalam segala sesuatu karena tubuh ini melampaui bentuk dan ruang. Kadang-kadang kita menangkap sekilas realitas yang menakjubkan ini ketika kita ada dalam damai dan menyatu dengan segala sesuatu. Dharmakaya bukan realitas personifikasi, sekalipun sebagian orang mencoba mengungkapkannya dalam bentuk simbol-simbol dan mengimajinasikan atau memvisualisasikannya. Buddha Sakyamuni mengatakan, “Barangsiapa melihat Dharma (Kebenaran), ia melihat Buddha; barangsiapa melihat Buddha, ia melihat Dharma.” Setelah merealisasi Pencerahan Sempurna, Buddha menyadari Kebenaran Absolut (Asankhata Dhamma), dan disamakan dengan Kebenaran. Walaupun ada banyak Buddha, semua Buddha adalah satu dan sama, tidak berbeda antara satu dengan yang lain dalam Dharmakaya, yang merupakan
kemanunggalan Kebenaran.
Tubuh Kebahagiaan Buddha
Tubuh Kebahagiaan Buddha (Sambhogakaya) adalah tubuh penuh sukacita yang ada pada Buddha, disebut juga Tubuh Cahaya. Tubuh Cahaya dapat dilihat oleh makhluk surga atau supra-duniawi, dipergunakan oleh
Buddha untuk mengajar para Bodhisattwa. Manusia biasa tidak mampu melihat tubuh ini. Tetapi kita dapat memahami sebagai aspek dari setiap Buddha yang bergembira dalam Kebenaran, menghadirkan rahmat dalam mengajarkan Kebenaran, dan membawa makhluk lain pada realisasi Kebenaran.
Tubuh Transformasi Buddha
Tubuh Transformasi Buddha (Nirmanakaya) di dunia ini adalah tubuh manusia dari seorang Buddha. Contohnya sosok Buddha Sakyamuni, Buddha historis, yang merupakan Buddha dalam wujud manusia. Tubuh Transformasi dipakai oleh Buddha khususnya untuk mengajar manusia di dunia. Buddha juga dapat bermanifestasi dalam banyak bentuk yang berbeda pada waktu yang bersamaan untuk membabarkan Kebenaran kepada banyak makhluk. Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, kemampuan sesosok Buddha jauh melampaui manusia biasa. Contohnya, karena welas asih untuk membabarkan Dharma pada semua makhluk, Buddha memilih untuk tampak dalam sebuah bentuk agar kita dapat berhubungan. Ketika Buddha Sakyamuni mencapai Parinirwana, hanya tubuh jasmani-Nya saja yang mati. Intisari dari Pencerahan-Nya masih ada dalam bentuk Tubuh Kebenaran (Dharmakaya).
Adi Buddha
Terdapat banyak Buddha, tetapi hanya ada satu Dharmakaya, Tubuh Kebenaran Buddha. Tubuh Kebenaran yang Absolut dinamakan Adi Buddha, artinya “Buddha tanpa awal dan akhir”, yang dipandang sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Penyebutan nama untuk Yang Absolut disadari tidak boleh sampai memberi pembatasan kepada Yang Tidak Terbatas. Bagaimana dapat Yang Absolut dilukiskan dan dijelaskan? Hanya melalui atributnya saja Yang Absolut dapat diperlihatkan, sehingga apa yang absolut dikenali secara parsial dari sejumlah atribut. Adi Buddha sering diidentifikasikan sebagai salah satu Buddha kosmis atau mistis. Dengan memahami arti dari setiap sebutan atau nama Buddha mistis, kita akan menyadari bahwa yang dimaksud sebenarnya hakikat yang satu atau sama. Seperti sebutan Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Yang Mahatahu, dan sebagainya yang bermacam-macam, sama menunjuk pada sifat dari Tuhan yang satu. Pengagungan terhadap Adi Buddha di Indonesia pada masa lalu ditemukan dalam peninggalan-peninggalan seperti Candi Borobudur, kitab Sanghyang Kamahayanikan, serta doa pujian di Bali dan Lombok Barat yang dapat ditelusuri berasal dari zaman Majapahit. Saat ini sebutan yang digunakan di Indonesia adalah Sanghyang Adi Buddha. Kata Sanghyang merupakan sebutan khas Indonesia pada masa lalu untuk sesuatu yang diposisikan lebih tinggi dari dewa. Namun perlu ditegaskan, Tuhan dalam agama Buddha tidak dipandang sebagai suatu pribadi (personifikasi), tidak bersifat antropomorfisme (wujud menyerupai manusia), dan antropopatisme (memiliki perasaan seperti manusia).
Ringkasan
Buddha mempunyai tiga tubuh (Trikaya), yaitu Tubuh Kebenaran (Dharmakaya), Tubuh Kebahagiaan (Sambhogakaya), dan Tubuh Transformasi (Nirmanakaya). Tubuh Kebenaran Buddha digambarkan sebagai Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa. Buddha dapat muncul dengan berbagai macam wujud. Wujud manusia Buddha merupakan Tubuh Transformasi, yang secara historis di zaman ini adalah Buddha Sakyamuni.
0 komentar:
Posting Komentar