Alkisah, sang pakar kuda memiliki anak yang tidak begitu cerdas, namun dia ingin sekali mengajarkan ilmunya memilih kuda yang tangguh itu kepada anaknya. Dalam rangka memberikan latihan, maka dia pun memberikan buku panduan memilih kuda tersebut kepada sang anak dan menugaskannya berkelana untuk mencari seekor kuda yang tangguh dan membawanya pulang ke rumah. Ternyata, tak sampai beberapa jam, sang anak sudah kembali ke rumah berteriak-teriak memanggil ayahnya bahwa dia sudah menemukan kuda unggul. Begitu sang ayah keluar, ternyata si anak membawakan dia seekor kodok. Menurut sang anak, “si kuda unggul” tersebut memiliki mata yang besar, dahi yang simetris dan kaki belakang yang kuat.
Dhamma dan Dhamma
Alkisah, sang pakar kuda memiliki anak yang tidak begitu cerdas, namun dia ingin sekali mengajarkan ilmunya memilih kuda yang tangguh itu kepada anaknya. Dalam rangka memberikan latihan, maka dia pun memberikan buku panduan memilih kuda tersebut kepada sang anak dan menugaskannya berkelana untuk mencari seekor kuda yang tangguh dan membawanya pulang ke rumah. Ternyata, tak sampai beberapa jam, sang anak sudah kembali ke rumah berteriak-teriak memanggil ayahnya bahwa dia sudah menemukan kuda unggul. Begitu sang ayah keluar, ternyata si anak membawakan dia seekor kodok. Menurut sang anak, “si kuda unggul” tersebut memiliki mata yang besar, dahi yang simetris dan kaki belakang yang kuat.
0 komentar:
Posting Komentar