Pangeran Kecil Dan Angsa Cantik

Pangeran kscil Sidharta memiliki banyak kawan. Setiap sore, pangeran pergi ke taman kerajaan bersama kawan-kawan. Mereka melakukan beraneka permainan dan berbahagia di lapangan terbuka taman itu. Terkadang, mereka berlatih apa yang di pelajari di sekolah. Suatu hari, pangeran dan kawan-kawan mempraktekkan pelajaran memanah. Mereka pergi ke lapangan terbuka dekat sungai dalam taman kerajaan. Mereka membuat tanda lingkaran di sebuah pohon, dan mulai memanah titik sasaran itu.

Ketika sedang berlatih, mereka melihat sekelompok angsa terbang melintasi sungai. Salah seorang pangeran melihat dan memanah salah seekor angsa. Angsa yang tidak bersalah itu meluncur jatuh tak berdaya. Pangeran Sidharta berlari cepat dan menangkap angsa itu sebelum jatuh ke tanah. Angsa yang ketakutan itu menangis kesakitan. "Aku yang memanah angsa itu. Ia milikku. Berikan padaku angsa itu." kata pangeran yang memanah angsa dengan suara marah. 

Pangeran Sidharta tersenyum dan berkata "Kamu yang mencaoba membunuh angsa yang tidak bersalah. Aku yang menyelamakan nyawanya. Aku menangkap angsa ini. Jadi angsa ini milikku." 

Para pengeran lainnya juga setuju dengan perkataan pengeran Sidharta. Dengan bantuan kawan-kawan, pangeran Sidharta menyelamatkan kehidupan angsa yang tidak bersalah itu. Setelah beberapa hari, angsa itu kembali sehat kembali. Mereka membawa angsa itu kembali ke taman kerajaan dan melepaskannya. Ia terbang. Pangeran kecil dan teman-teman sangat berbahagia. Mereka menatap kepergian angsa itu hingga ditelan awan.

Perlu diperhatikan:

• Umat manusia binatang (hewan) dan makhluk lainnya semua adalah keluarga. Semua makhluk sama-sama memiliki hak untuk hidup di bumi ini.
• Kamu tidak mempunyai hak untuk mengganggu kehidupan makhluk lain. Dengan berbuat seperti itu, maka kamu mengumpulkan karma buruk. Akan membawa hal buruk pula bagimu.
• Tebarkan belas kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk. Sebelum kamu tidur, berpikirlah: "Semoga semua makhluk hidup sejahtera, dan berbahagia." Sabbe satta bhavantu sukhitatta - Metta Sutta.