Membesar-besarkan
manfaat duniawi untuk mengkapitalisasi kewajiban orang Tionghoa Malaysia untuk
mempersembahkan paket kebutuhan kepada para biksu adalah delusi.
Sudah
menjadi sebuah kebiasaan umum di Malaysia untuk mensirkulasi atau mendaur
ulang persembahan Kathina. Sebagian langsung didaur ulang, yang lain
melakukannya dengan diam-diam.
Ketika
saya berbicara tentang inovasi sebagai sebuah ekspresi kebijaksanaan, saya
yakin banyak di antara Anda yang telah sukses di dunia bisnis dan sangat cerdas
dan kreatif. Tentu saja, Anda bisa memikirkan cara-cara yang lebih kreatif
untuk mengumpulkan dana daripada mendaur ulang kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Melanjutkan kebiasaan atau tradisi ini, yang khusus hanya dilakukan orang Malaysia , akan
mengalahkan tujuan utama memberi. Ketika Anda memberikan semua kebutuhan
tersebut kepada para biksu, pemberian Anda sebenarnya menjadi milik Sangha.
Jika mereka telah diberikan kepada Sangha dan seseorang mengambilnya dan
memberikannya kepada orang lain untuk kembali diberikan kepada Sangha, maka si
pemberi sama sekali tidak memberikan apa-apa. Ia hanya membayar biaya pelayanan
untuk mempersembahkan paket kebutuhan. Seringkali, paket-paket tersebut
disimpan sangat lama di gudang hingga berdebu. Jadi, saya sangat mendorong
orang-orang Buddhis kreatif Malaysia
untuk menghasilkan cara-cara inovatif untuk menggalang dana daripada hanya
terus menerus mendaur ulang jubah dan kebutuhan pokok.
MEMPERBARUI
KOMITMEN KITA UNTUK MENDUKUNG SANGHA
Buddha
telah mangkat lebih dari 2600 tahun yang lalu. Jika Sangha tidak melestarikan
Dharma, kita sama sekali tidak akan mengenal ajaran Buddha. Kita tidak memahami
mana yang baik dan tidak baik: apa yang dimaksud dengan dana, sila, dan
bhawana. Karena Sanghalah maka Sasana tetap bertahan dan abadi. Para Berikan apa yang pantas dan
dibutuhkan di waktu yang tepat. biksu dan biksuni telah meninggalkan pekerjaan
duniawi sehingga mereka bisa mengabdikan hidup mereka untuk belajar,
berlatih, dan berbagi ajaran Buddha. Mereka bergantung kepada dukungan
umat awam karena mereka tidak mendapatkan penghasilan. Sebagai umat awam, Anda
tidak punya banyak waktu untuk belajar, berlatih, atau
mengajarkan Dharma. Dengan bermurah hati mendukung Sangha dengan
kemakmuran yang Anda dapatkan, Anda melakukan bagian Anda untuk
berbagi/mempropagandakan ajaran Buddha sekarang dan menjadikannya tetap ada
untuk generasi mendatang. Tetapi sekali lagi, mohon berusahalah untuk berlatih
menjadi bijaksana ketika Anda memberi.
Bayangkan
bagaimana seseorang yang kritis akan memandang kengototan umat Buddha Malaysia dalam
mempersembahkan kebutuhan pokok kepada para biksu. Apakah para biksu
sungguh-sungguh membutuhkan itu semua? Anda memberikan begitu banyak mangkuk
dan jubah yang mereka tidak butuhkan. Saya sering mendengar sentilan kritis
seperti ini, “Berapa besar jasa baik yang ada dalam memberikan semua
persembahan yang mubazir kepada para biksu? Lagi pula, mereka
semua berkecukupan dan diperhatikan dengan baik. Lebih baik memberi
kepada orang cacat dan yang membutuhkan seperti para yatim piatu, korban
bencana alam, dan sebagainya.” Ingat bahwa Hukum Karma mengatakan bahwa Anda
mendapatkan apa yang Anda berikan. Jika Anda memberikan hal-hal yang
tidak berguna, Anda juga mendapatkan hal-hal yang tidak berguna nantinya.
MELAKUKAN
USAHA KHUSUS UNTUK BERKONTRIBUSI KEPADA KEBAIKAN ORANG BANYAK
Di
Subang Jaya Buddhist Association, dikatakan bahwa semua hasil dari upacara
Kathina adalah milik Sangha dan Sangha yang memutuskan apa yang dilakukan
dengan hasil tersebut.
Festival
Kathina bisa digunakan sebagai kegiatan untuk penggalangan dana; tetapi seperti
yang saya sudah sampaikan sebelumnya, mohon pertimbangkan kebiasaan mendaur
ulang kebutuhan pokok.
Mungkin
Anda bisa menyebutkan dalam program Anda bahwa ini adalah kampanye penggalangan
dana—yang, selama perayaan Kathina, Anda akan melakukan penggalangan dana untuk
proyek tertentu—dan semua hasilnya akan disalurkan bagi kebutuhan
tersebut. Mereka yang ingin berpartisipasi dalam perayaan itu harus ingat bahwa
apa yang mereka lakukan sesungguhnya baik. Anda berkontribusi bagi kebaikan
orang banyak, dan bukan hanya untuk keuntungan egois Anda semata.
DEDIKASIKAN
PERBUATAN BAIK ANDA UNTUK PENCAPAIAN NIRWANA
Setiap
Buddhis sejati beraspirasi untuk mencapai Nirwana. Karena mengerti bahwa sulit
sekali untuk bermeditasi terus menerus hingga mencapai pencerahan, kita harus
mengambil setiap kesempatan untuk mengumpulkan kesempurnaan kita hingga tujuan
tertinggi. Upacara Kathina adalah salah satu kegiatan baik bagi kita untuk
melakukannya.
Saya
pikir Anda semua pasti menyadari itu karena dalam program Kathina Anda, ada
sebuah pengingat bahwa Anda harus melakukan aspirasi yang benar untuk Nirwana,
yang sangat terpuji. Mohon ingat untuk beraspirasi untuk kemajuan yang baik di
dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan menuju tujuan tertinggi Anda, Nirwana. Anda
harus mengerti bahwa Nirwana bukan hanya hampa tetapi juga lenyapnya kebencian,
keserakahan, dan semua kotoran batin. Jadi Anda bisa bayangkan jika
Anda sudah cerah, Anda tidak akan lagi memiliki semua emosi negatif—Anda tidak
akan marah, sedih, kecewa, atau tidak sabar—karena pikiran Anda sangat
bersih, Anda berada di kondisi yang lebih baik untuk membantu orang lain maju
lebih cepat dalam jalur spiritual mereka. Oleh karena itu, pencapaian Nirwana
bukanlah tujuan egois. Itu juga sejenis sumpah Bodhisattwa. Anda tidak menunggu
orang lain untuk diselamatkan sebelum Anda pergi ke Nirwana. Anda mencapai
Nirwana duluan karena Anda ingin membantu yang lain dengan lebih baik.
KESIMPULAN
Persembahan
Kathina dari masa ke masa ternyata mengalami perubahan. Mampu memberikan
persembahan yang memang dibutuhkan Sangha berarti cerdas dan peduli. Pada
mulanya kebutuhan itu adalah jubah. Namun pada masa kini jubah berlimpah adalah
masalah.
Pada
masa kini, bisa jadi salah satu kebutuhan Sangha yang penting adalah
tersedianya fasilitas tempat berlatih yang dekat dengan keheningan alam,
agar kualitas dan kuantitas monastik generasi baru dapat meningkat. Pada gilirannya
dengan bimbingan mereka, kualitas dan kuantitas relawan awam yang
ikut berlatih juga akan meningkat. Meski dibangun secara bertahap, sedikit
demi sedikit dari tahun ke tahun, akhirnya kita akan punya
beberapa tempat retret yang memadai, tidak perlu sewa
lagi. Untuk Wihara Ekayana Arama, kita
sesungguhnya sudah memulai, berdasarkan kebijakan Sangha, dana yang terkumpul
dari Sanghadana telah disalurkan untuk pembangunan Sima di Pondok Sadhana
Amitayus. Kita tentu bisa melanjutkan, misalnya dengan menjadikan Pondok
Sadhana Suddhi Bhavana sebagai tempat retret yang lebih besar kapasitasnya.
Tentunya
Kathina tetap perlu meriah dengan adanya persembahan barang-barang yang memang
dibutuhkan Sangha dan wihara. Jadi yang tidak tepat adalah jika menggiring umat
untuk berlomba-lomba membeli paket persembahan serta berbagai kupon
persembahan yang tidak dapat
dimanfaatkan dan kemudian pada tahun berikutnya mendaur ulang paket
persembahan yang berlebih tersebut untuk dijual kembali, seperti yang terjadi
di Malaysia dan juga sudah terjadi di Indonesia .
Naskah ini terinspirasi dari buku: "Kathina Dulu
dan Sekarang", karya Aggacitta
Bhikkhu (Malaysia )a
Popular Posts
Blogger templates
Categories
Blogroll
Blog Archive
-
►
2015
(1)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
-
►
2014
(16)
- ► 10/05 - 10/12 (1)
- ► 09/14 - 09/21 (9)
- ► 05/11 - 05/18 (1)
- ► 04/27 - 05/04 (1)
- ► 01/26 - 02/02 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (3)
-
►
2013
(11)
- ► 07/28 - 08/04 (5)
- ► 04/28 - 05/05 (1)
- ► 04/21 - 04/28 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (1)
- ► 01/27 - 02/03 (1)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
▼
2012
(26)
- ► 12/23 - 12/30 (2)
- ► 12/16 - 12/23 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (3)
- ► 09/09 - 09/16 (2)
- ► 08/19 - 08/26 (1)
- ► 08/12 - 08/19 (4)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 05/13 - 05/20 (2)
- ► 05/06 - 05/13 (1)
- ► 04/15 - 04/22 (2)
- ► 03/04 - 03/11 (3)
-
►
2011
(54)
- ► 09/11 - 09/18 (7)
- ► 09/04 - 09/11 (2)
- ► 08/28 - 09/04 (2)
- ► 08/07 - 08/14 (2)
- ► 07/31 - 08/07 (1)
- ► 07/17 - 07/24 (2)
- ► 07/10 - 07/17 (3)
- ► 07/03 - 07/10 (6)
- ► 06/26 - 07/03 (2)
- ► 06/19 - 06/26 (1)
- ► 06/12 - 06/19 (3)
- ► 06/05 - 06/12 (4)
- ► 05/29 - 06/05 (1)
- ► 05/15 - 05/22 (2)
- ► 05/01 - 05/08 (7)
- ► 04/24 - 05/01 (8)
- ► 04/17 - 04/24 (1)
About
Copyright ©
KEROHANIAN DHARMA | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com
0 komentar:
Posting Komentar